Jembatan Penghubung Desa Terpencil di Grobogan Ambrol, Warga Terpaksa Lewati Jalur Hutan

Jembatan Penghubung  yang menghubungkan desa-desa terpencil di Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, ambrol pada Rabu malam, 24 Januari 2025. Kejadian ini menyebabkan kesulitan bagi ribuan warga yang bergantung pada jembatan tersebut untuk aktivitas sehari-hari. Akses utama penduduk desa terputus, memaksa mereka mencari jalur alternatif yang lebih sulit dan berbahaya.

Jembatan menghubungkan Desa Ngujung dan Desa Sidorejo. Sebelumnya, jembatan ini menjadi satu-satunya jalur transportasi menuju pusat kecamatan. Kini, warga harus menempuh jalur alternatif melalui hutan dan medan berbukit yang sangat terjal. Jalur ini memakan waktu lebih lama dan menambah risiko perjalanan.

Penyebab Ambrolnya Jembatan

Pihak terkait menyebutkan, ambrolnya jembatan disebabkan oleh curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir. Selain itu, kondisi struktural jembatan yang sudah tua dan kurang terawat memperburuk keadaan. Kerusakan pada beberapa bagian jembatan sudah terlihat beberapa bulan sebelumnya, namun perbaikan belum dilakukan karena keterbatasan anggaran dan aksesibilitas.

“Jembatan ini sudah cukup tua, dan kami telah melaporkan kerusakan tersebut. Namun, karena anggaran terbatas dan akses sulit, perbaikan belum dapat dilakukan. Sekarang, warga terpaksa menggunakan jalur alternatif yang berisiko,” ujar Kepala Desa Ngujung, Budi Santoso.

Dampak Bagi Warga Jembatan Penghubung

Ambrolnya jembatan ini langsung berdampak pada aktivitas ekonomi dan sosial warga. Petani yang biasa mengangkut hasil pertanian menggunakan kendaraan roda dua atau empat kini harus berjalan kaki lebih jauh atau menggunakan sepeda motor di jalur yang lebih berat. Anak-anak yang biasa menggunakan jembatan untuk pergi ke sekolah terhambat, karena jalur hutan yang mereka lewati lebih berbahaya, terutama saat musim hujan.

“Saya terpaksa berjalan kaki lebih jauh dan melewati jalur hutan yang licin. Terkadang, saya juga khawatir karena jalur tersebut cukup sepi dan berbahaya,” ujar Siti Rahmawati, salah seorang warga Desa Sidorejo.

Upaya Pemerintah dan Harapan Warga Jembatan Penghubung

Pemerintah Kabupaten Grobogan, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, telah menurunkan tim untuk mengevaluasi kerusakan jembatan dan merencanakan pembangunan jembatan baru. Bupati Grobogan, Sri Sumarni, menyampaikan bahwa pihaknya akan segera menyiapkan anggaran untuk perbaikan jembatan dan berusaha mencari solusi agar akses warga tidak terhambat lebih lama.

“Kami memahami betul kesulitan yang dihadapi warga. Untuk itu, kami akan mengutamakan perbaikan jembatan ini agar aktivitas warga lancar kembali. Kami juga akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk mencari solusi sementara agar warga tetap bisa mengakses kebutuhan dasar mereka,” ujar Bupati Grobogan.

Pemerintah setempat berharap agar dalam beberapa bulan ke depan, jembatan tersebut bisa diperbaiki atau dibangun ulang dengan struktur yang lebih kuat dan aman. Sementara itu, warga diminta tetap berhati-hati saat melewati jalur hutan sebagai alternatif.

Kesimpulan

Ambrolnya jembatan penghubung antara dua desa di Grobogan ini memberi dampak signifikan bagi kehidupan masyarakat. Meski pemerintah berkomitmen untuk segera memperbaiki jembatan tersebut, warga masih menghadapi kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Harapan besar kini tertuju pada upaya cepat dan tepat dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini dan memberikan akses yang lebih aman bagi warga desa yang terdampak.