DPRD Surabaya Sayangkan Es Krim Beralkohol Didenda Ringan

DPRD Surabaya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah  menyampaikan keprihatinan atas keputusan pemerintah kota yang hanya memberikan sanksi ringan terhadap produsen es krim yang terbukti mengandung alkohol. Kasus ini memicu perhatian publik karena produk tersebut beredar luas dan mudah diakses oleh masyarakat, termasuk anak-anak.

Temuan Produk Es Krim Beralkohol

Penemuan ini berawal dari laporan masyarakat yang curiga terhadap rasa dan efek konsumsi es krim tertentu. Setelah dilakukan pengujian oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), terbukti bahwa produk tersebut mengandung etanol dalam kadar yang tidak wajar untuk kategori makanan ringan.

Lebih mengkhawatirkan lagi, produk ini tidak mencantumkan label kandungan alkohol, sehingga sangat mungkin dikonsumsi tanpa disadari oleh anak-anak dan remaja.

Respons Keras DPRD Surabaya

Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Siti Nurhayati, menilai bahwa sanksi administratif berupa denda tidak akan memberikan efek jera. “Kami tidak menolak inovasi produk makanan, tapi harus ada tanggung jawab moral dan hukum, apalagi jika sudah menyangkut kesehatan publik,” tegasnya.

Ia juga mendorong agar pelaku usaha diberikan pembinaan sekaligus pengawasan yang lebih intensif. Menurutnya, kasus ini bisa menjadi preseden buruk jika tidak ditangani secara serius.

Pengawasan dan Edukasi Lebih Lanjut

Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan dan BPOM berjanji akan meningkatkan pengawasan terhadap produk makanan dan minuman yang beredar di wilayah kota. Selain itu, edukasi kepada pelaku usaha dan konsumen juga akan digencarkan.

“Kami akan memperketat izin edar dan melakukan razia rutin di toko-toko, khususnya yang menjual produk kepada anak-anak,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, dr. Budi Santosa.

Peninjauan Aturan Label dan Kategori Produk

Dalam jangka panjang, DPRD juga mendorong revisi terhadap aturan pelabelan produk makanan dan minuman. Produk yang mengandung bahan aktif seperti alkohol harus dicantumkan dengan jelas. Hal ini penting agar konsumen bisa membuat keputusan berdasarkan informasi yang benar.