
Amerika Serikat Ancam Cabut dari Perundingan Rusia-Ukraina, Kecewa Tak Ada Progres
Pemerintah Amerika Serikat menyatakan ketidakpuasannya terhadap proses damai Rusia-Ukraina. AS mengancam akan menarik diri dari jalur diplomatik jika tak ada kemajuan signifikan dalam waktu dekat.
Kekecewaan Amerika Serikat terhadap Mandeknya Negosiasi
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Matthew Miller, menyebut bahwa proses negosiasi berjalan lambat. Ia menyampaikan bahwa AS telah menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung perdamaian. Namun, belum terlihat tanda-tanda kemajuan nyata.
“Tidak ada indikasi kemauan politik dari Rusia untuk menghentikan agresi,” tegas Miller dalam konferensi pers, Senin (14/4).
Rusia Dinilai Tak Bekerja Sama
Pemerintah AS menilai Rusia masih menolak kompromi. Terutama dalam isu penting seperti penarikan pasukan dan gencatan senjata. Ukraina juga tetap menuntut pengembalian wilayah yang diduduki dan jaminan keamanan penuh.
Serangan udara Rusia di timur Ukraina makin memperburuk keadaan. Situasi ini menunjukkan bahwa konflik belum akan berakhir dalam waktu dekat.
Tekanan Diplomatik Lewat Ancaman AS
Ancaman AS keluar dari perundingan ditafsirkan sebagai tekanan diplomatik. Langkah ini ditujukan untuk mendorong Rusia agar lebih terbuka dalam negosiasi.
Analis internasional Henry Caldwell menyebut, jika AS benar-benar mundur, maka peluang perdamaian bisa makin menipis.
Dukungan AS ke Ukraina Masih Kuat
Meski kecewa dengan negosiasi, AS tetap mendukung Ukraina. Bantuan militer dan kemanusiaan akan terus disalurkan. Presiden Joe Biden bahkan telah menyetujui paket bantuan baru dalam jumlah besar.
AS menegaskan bahwa sikap ini bukan bentuk menyerah. Sebaliknya, ini adalah peringatan keras agar perundingan tak stagnan terus.