
Kapal Wisata Tenggelam, 7 Orang Meninggal Dunia
kapal wisata Tenggelam yang membawa 23 penumpang di perairan sekitar Pulau Kelor, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada Senin sore (12/5). Akibat insiden ini, tujuh orang dinyatakan meninggal dunia.
Kronologi Kejadian
Menurut keterangan Basarnas Maumere, kapal mengalami kebocoran sekitar pukul 16.30 WITA saat sedang dalam perjalanan kembali dari kegiatan snorkeling. Cuaca yang memburuk serta ombak tinggi mempercepat proses tenggelamnya kapal.
“Awalnya kapal oleng, kemudian air masuk dengan cepat dari lambung bawah. Beberapa penumpang sempat mencoba berenang ke daratan terdekat,” ujar Kepala Basarnas Maumere, I Wayan Sudarma.
Proses Evakuasi Berlangsung Cepat
Begitu menerima laporan, tim SAR langsung diterjunkan ke lokasi. Dengan bantuan nelayan dan kapal patroli TNI AL, evakuasi dimulai sekitar pukul 17.00 WITA. Dalam waktu dua jam, 16 orang berhasil diselamatkan. Sayangnya, tujuh penumpang ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
Hingga Selasa pagi, seluruh korban telah berhasil dievakuasi ke Pelabuhan Labuan Bajo. Para korban luka mendapat perawatan di Puskesmas dan RSUD setempat.
Diduga Akibat Kapal Tak Layak Operasi
Berdasarkan pemeriksaan awal, kapal diduga tidak layak operasi. Selain tidak dilengkapi pelampung untuk seluruh penumpang, kapal juga tidak memiliki izin berlayar dari otoritas pelabuhan.
“Kami menduga ada unsur kelalaian dari pihak pengelola kapal. Saat ini nahkoda telah diamankan untuk dimintai keterangan,” ujar Kapolres Manggarai Barat, AKBP Yudi Kristanto.
Pemerintah Daerah Akan Perketat Pengawasan
Menanggapi kejadian ini, Bupati Manggarai Barat, Agustinus Dula, menyatakan belasungkawa dan akan memperketat pengawasan terhadap operasional kapal wisata.
“Kami tidak ingin peristiwa seperti ini terulang. Mulai hari ini, semua kapal wisata wajib diperiksa kelengkapan keamanannya sebelum berlayar,” tegasnya.
Keluarga Korban Mulai Berdatangan
Seiring dengan evakuasi jenazah ke daratan, keluarga korban mulai berdatangan ke Labuan Bajo. Pemerintah daerah telah menyiapkan posko bantuan dan identifikasi korban di Pelabuhan Marina.
Pihak berwenang juga membuka jalur komunikasi bagi masyarakat yang kehilangan anggota keluarga atau membutuhkan informasi terkait insiden ini.