
Pria Asal Grobogan Tewas Diduga Dimangsa Harimau di Hutan Lampung
Pria Asal Grobogan, Jawa Tengah, ditemukan tewas mengenaskan di kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Kabupaten Lampung Barat. Korban diketahui bernama Zainudin, seorang pekerja kebun yang sempat dilaporkan hilang selama tiga hari oleh rekan-rekannya.
Setelah dilakukan pencarian oleh tim gabungan warga dan aparat setempat, jasad korban akhirnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Beberapa bagian tubuh sudah tidak utuh, dan lokasi penemuan berada di area yang dikenal sebagai habitat satwa liar dilindungi.
Pria Asal Grobogan Diduga Diserang Harimau Sumatera
Berdasarkan kondisi jasad yang ditemukan, kuat dugaan bahwa korban diserang oleh harimau Sumatera. Luka cakar dan gigitan yang ditemukan pada tubuh korban sesuai dengan pola serangan predator besar tersebut.
Tim identifikasi yang tiba di lokasi juga menemukan jejak kaki hewan besar tidak jauh dari tempat kejadian. Selain itu, posisi tubuh korban menunjukkan bahwa ia kemungkinan disergap saat sedang beraktivitas di hutan.
Imbauan kepada Warga Sekitar
Pihak berwenang segera mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas terlalu jauh ke dalam kawasan hutan, terutama yang berbatasan langsung dengan wilayah konservasi. Kejadian ini menjadi pengingat bahwa interaksi manusia dengan satwa liar harus diwaspadai dan dikelola dengan baik.
Warga juga diminta melaporkan jika melihat tanda-tanda keberadaan harimau atau satwa liar lainnya agar penanganan bisa segera dilakukan oleh pihak terkait.
Langkah Pencegahan Ditingkatkan
Sebagai langkah lanjutan, aparat keamanan dan petugas konservasi akan meningkatkan patroli di sekitar lokasi kejadian. Sosialisasi kepada masyarakat desa-desa penyangga taman nasional juga mulai dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga jarak dari habitat satwa liar.
Tragedi ini menjadi peringatan serius akan pentingnya menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan perlindungan ekosistem. Diharapkan dengan kolaborasi semua pihak, konflik antara manusia dan satwa bisa dicegah di masa mendatang.