Pelajar di Grobogan Koma 8 Hari di Rumah Sakit Usai Dikeroyok 15 Orang

pelajar di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, saat ini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit setelah dikeroyok oleh 15 orang. Peristiwa kekerasan tersebut terjadi di sebuah kawasan pemukiman pada awal Januari 2025, dan pelajar tersebut kini telah berada dalam kondisi koma selama 8 hari.

Kronologi Kejadian yang Tragis Pelajar di Grobogan

Menurut keterangan polisi, kejadian bermula saat korban, yang berusia 17 tahun, terlibat perselisihan dengan beberapa orang di kawasan tempat tinggalnya. Tanpa diduga, perselisihan tersebut berubah menjadi aksi pengeroyokan massal. Korban yang tidak dapat melawan, dipukuli dan dikeroyok oleh 15 orang hingga terjatuh pingsan. Beberapa warga sekitar segera melaporkan kejadian ini ke polisi dan membantu membawa korban ke rumah sakit terdekat.

Kapolres Grobogan, AKBP Suryadi, mengungkapkan, “Kami masih mendalami kasus ini dan berusaha mengidentifikasi seluruh pelaku yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut.”

Kondisi Korban dan Perawatan Pelajar di Grobogan

Setelah dikeroyok, korban dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Dokter yang menangani korban menyebutkan bahwa pelajar tersebut mengalami luka-luka serius di kepala dan tubuhnya. Kini, ia dalam keadaan koma dan terus mendapatkan perawatan intensif.

“Korban mengalami pendarahan otak yang cukup parah dan masih dalam pemantauan. Kami berdoa agar kondisinya membaik,” ujar dr. Rizal, dokter yang menangani korban.

Reaksi Keluarga dan Masyarakat

Keluarga korban sangat terpukul atas kejadian tersebut dan meminta agar pelaku segera ditindak tegas. Mereka berharap agar keadilan ditegakkan dan agar pelaku yang terlibat dalam pengeroyokan ini diberikan hukuman yang setimpal.

“Anak kami tidak pantas diperlakukan seperti ini. Kami hanya ingin keadilan dan agar pelaku diberi hukuman sesuai dengan hukum yang berlaku,” kata ibu korban, Sri Mulyani, dengan penuh harap.

Tindak Lanjut dari Pihak Kepolisian

Polisi sudah menangkap beberapa orang yang diduga terlibat dalam pengeroyokan, namun masih banyak pelaku lain yang belum ditemukan. Pihak kepolisian berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini dengan cepat dan memastikan semua pelaku bertanggung jawab.

“Kami akan bekerja maksimal untuk menyelesaikan kasus ini. Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi di Grobogan,” tegas Kapolres Suryadi.

Upaya Pemberantasan Kekerasan terhadap Pelajar

Kasus ini mengundang perhatian masyarakat Grobogan. Banyak yang mengecam kekerasan terhadap pelajar dan berharap pemerintah serta pihak sekolah lebih aktif dalam mengedukasi siswa tentang pentingnya perdamaian dan menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih baik.

Pihak kepolisian juga mengingatkan agar orang tua lebih perhatian terhadap anak-anak mereka agar tidak terjerumus dalam tindakan kekerasan.