
Kasus Salah Tangkap di Grobogan, Pencari Bekicot Ditangkap, Dipukuli, dan Dipermalukan oleh Polisi
Kasus Salah Tangkap Seorang warga Grobogan yang sedang mencari bekicot di kebun mengalami kejadian nahas setelah diduga menjadi korban salah tangkap oleh pihak kepolisian. Pria tersebut, yang identitasnya masih dirahasiakan, mengaku ditangkap tanpa alasan jelas, lalu dipukuli dan dipermalukan sebelum akhirnya dilepaskan setelah polisi menyadari kesalahan mereka.
Kronologi Kejadian
Insiden ini bermula ketika korban tengah mencari bekicot di sekitar area kebun yang tidak jauh dari permukiman warga. Saat itu, pihak kepolisian sedang melakukan operasi pencarian terhadap seorang pelaku kejahatan yang kabur ke daerah tersebut.
Menurut keterangan korban, tanpa ada penjelasan, beberapa polisi langsung menangkapnya, menuduhnya sebagai pelaku yang mereka cari. Korban mengaku sempat mencoba menjelaskan, tetapi tidak diberikan kesempatan.
“Saya tidak tahu apa-apa, tiba-tiba ditangkap, dibentak, lalu dipukuli. Mereka tidak bertanya dulu, langsung memperlakukan saya seperti penjahat,” ujar korban.
Polisi Akui Kesalahan
Setelah beberapa jam dalam tahanan dan pemeriksaan lebih lanjut, polisi akhirnya menyadari bahwa mereka telah menangkap orang yang salah. Korban kemudian dibebaskan tanpa penjelasan lebih lanjut atau permintaan maaf resmi dari pihak kepolisian.
Kapolres Grobogan, AKBP [Nama Kapolres], menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terkait kejadian ini.
“Kami mengakui ada kesalahan dalam proses penangkapan ini. Kami akan mengevaluasi prosedur yang telah dilakukan oleh anggota di lapangan agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” ujarnya.
Tuntutan Keadilan dari Korban
Korban dan keluarganya merasa tidak terima atas perlakuan yang dialaminya. Mereka meminta pihak kepolisian bertanggung jawab, termasuk memberikan permintaan maaf secara terbuka dan menindak oknum yang terlibat.
Kasus ini juga mendapat perhatian dari aktivis hukum dan HAM, yang mengecam tindakan represif aparat terhadap warga sipil. Mereka menilai bahwa aparat harus lebih profesional dalam menjalankan tugas agar tidak terjadi kesalahan fatal seperti ini.
Sampai saat ini, belum ada kepastian apakah korban akan mengambil langkah hukum terhadap pihak kepolisian atas insiden ini. Namun, kejadian ini kembali menjadi pengingat pentingnya prosedur hukum yang adil dan perlindungan hak asasi manusia dalam setiap tindakan aparat penegak hukum.