Gangguan Server Hambat SPMB Hari ke-2

Gangguan Server  Pelaksanaan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) tahun 2025 terganggu pada hari kedua ujian. teknis pada server pusat menyebabkan keterlambatan dan bahkan penundaan sesi ujian di sejumlah titik lokasi, baik di kampus negeri maupun swasta.

Sistem Lemot Hingga Tidak Bisa Diakses

Sejak pagi, banyak peserta SPMB melaporkan bahwa sistem ujian berbasis komputer (CBT) sulit diakses. Beberapa bahkan mengaku tidak bisa masuk ke sistem sama sekali meski telah menunggu lebih dari satu jam.

“Saya datang pukul 07.00, tapi hingga pukul 09.00 ujian belum juga dimulai karena sistem eror,” ujar Fina, salah satu peserta di Universitas Negeri Jakarta.

Menurut panitia pusat, masalah terjadi akibat lonjakan trafik yang melebihi kapasitas server. Meskipun antisipasi telah dilakukan sebelumnya, ternyata volume akses peserta pada hari kedua jauh lebih besar dibanding hari pertama.

Sebagian Lokasi Ujian Tunda Jadwal

Akibat gangguan tersebut, beberapa lokasi ujian memutuskan untuk menunda jadwal sesi pagi ke sesi siang. Bahkan, di beberapa daerah seperti Surabaya dan Makassar, ujian hari kedua dijadwalkan ulang ke hari berikutnya.

“Kami tidak ingin peserta dirugikan, jadi keputusan penundaan ini adalah bentuk tanggung jawab panitia,” ujar Ketua Panitia SPMB Nasional, Dr. Bambang Herlambang.

Peserta Diminta Tidak Panik

Meski banyak yang kecewa, panitia meminta peserta untuk tetap tenang dan tidak panik. Seluruh data peserta tetap aman dan tidak ada yang dinyatakan gagal akibat kendala teknis.

Selain itu, panitia menjamin bahwa seluruh peserta yang tertunda tetap akan mendapat kesempatan ujian ulang tanpa kehilangan haknya. Informasi resmi akan disampaikan melalui email dan situs SPMB nasional.

Evaluasi Sistem Dijanjikan Usai Pelaksanaan

Menanggapi kejadian ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem server SPMB. Mereka mengakui pentingnya infrastruktur digital yang andal untuk menjamin kelancaran seleksi nasional.

“Kejadian ini tidak boleh terulang. Setelah seluruh sesi selesai, kami akan audit sistem secara menyeluruh,” ujar Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Hasto Prabowo.