Bawa Celurit untuk Tawuran, Empat Remaja di Grobogan Diamankan Polisi

Bawa Celurit  Empat remaja di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, diamankan oleh pihak kepolisian setelah kedapatan membawa senjata tajam jenis celurit saat hendak melakukan aksi tawuran. Penangkapan dilakukan oleh Tim Patroli Polsek Purwodadi pada Sabtu dini hari (7/6), setelah menerima laporan dari masyarakat terkait aktivitas mencurigakan sekelompok remaja.

Ditemukan Saat Berkonvoi di Jalan Raya

Keempat remaja tersebut diamankan di kawasan Jalan Gajah Mada, Kecamatan Purwodadi, saat sedang berkonvoi menggunakan sepeda motor. Polisi yang tengah melakukan patroli rutin mencurigai gerak-gerik kelompok tersebut dan langsung melakukan pemeriksaan.

Kapolsek Purwodadi, AKP Dedi Santoso, menjelaskan bahwa saat digeledah, petugas menemukan dua bilah celurit yang disembunyikan di balik jaket salah satu remaja.

“Mereka mengaku membawa senjata tajam untuk berjaga-jaga dalam rencana tawuran dengan kelompok lain. Ini sangat berbahaya,” ujar AKP Dedi.

Usia Pelaku Masih di Bawah 18 Tahun

Menurut data kepolisian, keempat pelaku masih berstatus pelajar dan berusia antara 15 hingga 17 tahun. Mereka kini telah dibawa ke Mapolsek untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut, serta dilakukan pemanggilan terhadap orang tua masing-masing.

Pihak kepolisian juga melibatkan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) serta Dinas Sosial untuk penanganan kasus yang melibatkan anak di bawah umur.

Bawa Celurit Polisi Imbau Orang Tua dan Sekolah Lebih Aktif

Kapolsek Dedi mengimbau agar para orang tua dan pihak sekolah lebih aktif dalam mengawasi pergaulan anak-anak. Aksi tawuran tidak hanya membahayakan pelaku dan korban, tetapi juga mengganggu keamanan dan ketertiban umum.

“Kami akan meningkatkan patroli rutin, terutama pada malam hingga dini hari. Tawuran antar remaja harus dicegah sejak dini, dan ini menjadi tanggung jawab bersama,” tegasnya.

Barang Bukti Diamankan, Kasus Masih Diselidiki

Dua bilah celurit, empat unit sepeda motor, serta pakaian yang digunakan saat kejadian turut diamankan sebagai barang bukti. Polisi juga masih melakukan pendalaman untuk mengetahui apakah ada provokator atau kelompok yang terlibat dalam perencanaan tawuran tersebut.

Penutup: Edukasi dan Pencegahan Jadi Kunci

Kasus ini menambah daftar panjang keterlibatan remaja dalam aksi kekerasan jalanan. Pihak kepolisian berharap pendekatan edukatif dan pencegahan berbasis keluarga serta sekolah dapat menekan angka kenakalan remaja di Grobogan dan sekitarnya.